MUHARRAM: Runtuhnya Syi'ah Persia di Karbala, Qadisiyah, dan Nahawand
Kali ini, Syi'ah Persia benar-benar hancur lebur. Di negara yang sama dan di bulan yang sama pula. Bagaimana ceritanya?
Semua kita barangkali sangat familier dengan Perang Qadisyiah dan Perang Nahawand sama seperti peristiwa syahidnya cucu kesayangan Rasulullah Husain ibn Ali di Karbala.
Perang Qadisiyah
Perang Qadisiyah juga terjadi di Bulan Muharram 14 H, di Qadisiyah sebelah selatan Karbala.
Peristiwa ini dimulai sejak 1 Muharram saat Khalifah Umar ibn Khattab bersama tentara muslimin berkumpul di Shirar. Beliau menegaskan azam akan memerangi Persia. Atas nasehat dan saran dari sahabat, maka diutuslah Sa'd ibn Abi Waqqash sebagai panglima kaum muslimin dalam misi ini.
Dalam perang ini, panglima Perang Persia bernama Rustum tewas dengan lebih 100 bekas tebasan di tubuhnya.
(Tarikh Thabari: jilid III, h. 479- 497 )
Perang Nahawand
Perang ini dikenal dengan Fath al-Futuh (Gerbang Penaklukan). Terjadi di bulan Muharram 19 H. Masih di zaman Khalifah Umar ibn Khattab. Panglima perang kaum muslimin kali ini adalah Nu'man ibn Muqrin.
Setelah runtuhnya benteng pertahanan Persia di Nahawand, maka satu persatu kota-kota jajahan Persia berhasil ditaklukkan. Hingga seluruh Persia tunduk di bawah Khilafah Islamiyah, yang dipimpin oleh Umar ibn Khattab radhiyallahu 'anhu.
Baca artikel selengkapnya di PERBEDAAN
SUNI DAN SYIAH tafhadol
Peristiwa Karbala
Hari itu, tepatnya Jum'at , 10 Muharram 61 H. Cucu kedua Rasulullah Husain ibn Ali syahid di Karbala. 20 ribu Syi'ah Irak yang mengundang beliau ke Irak, dan berjanji akan membai'atnya telah mengkhianati beliau. Tak satu pun batang hidung mereka kelihatan di Karbala. Agar sejarah kembali menorah catatan hitam dalam lembar-lembar sejarah Syi'ah Persia.
Catatan:
Ternyata ,Muharram adalah bulan keruntuhan dan kehancuran Majusi Persia. Di bulan ini pula, Syi'ah Irak menkhianati salah seorang cucu Rasulullah, yakni Husain radhiyallahu 'anhu. Dengan demikian, sempurnalah silsilah kehancuran Syi'ah-Persia.
Selama ini kita bertanya-tanya , mengapa peringatan Muharamm Syi'ah selalu berdarah-darah?
Sepertinya fakta sejarah ini menambahkan wawasan baru bagi kita. Bulan Muharram adalah bulan kehncuran bagi Imperium Persia Raya. Dan tiada peristiwa yang menimpa ahlul bait di bulan ini, selain peristiwa syahidnya Husain ibn Ali Radhiyallahu 'anhu. Maka, mereka mengenang kehancuran imperium Persia, sekaligus merayakan wafatnya cucu Rasulullah berkat pengkhianatan mereka.
Sekali tepuk dua lalat. Kehancuran Persia diperingati, dan simpati kaum muslimin diraih dengan perayaan wafatnya Husain radhiyalahu 'anhu.
Insya Allah, Neo Imperium Persia akan segera hancur lebur, sebagaimana leluhur mereka dulunya hancur. Biiznillah!
Kali ini, Syi'ah Persia benar-benar hancur lebur. Di negara yang sama dan di bulan yang sama pula. Bagaimana ceritanya?
Semua kita barangkali sangat familier dengan Perang Qadisyiah dan Perang Nahawand sama seperti peristiwa syahidnya cucu kesayangan Rasulullah Husain ibn Ali di Karbala.
Perang Qadisiyah
Perang Qadisiyah juga terjadi di Bulan Muharram 14 H, di Qadisiyah sebelah selatan Karbala.
Dalam perang ini, panglima Perang Persia bernama Rustum tewas dengan lebih 100 bekas tebasan di tubuhnya.
Perang Nahawand
Perang ini dikenal dengan Fath al-Futuh (Gerbang Penaklukan). Terjadi di bulan Muharram 19 H. Masih di zaman Khalifah Umar ibn Khattab. Panglima perang kaum muslimin kali ini adalah Nu'man ibn Muqrin.
Baca artikel selengkapnya di PERBEDAAN
SUNI DAN SYIAH tafhadol
Peristiwa KarbalaHari itu, tepatnya Jum'at , 10 Muharram 61 H. Cucu kedua Rasulullah Husain ibn Ali syahid di Karbala. 20 ribu Syi'ah Irak yang mengundang beliau ke Irak, dan berjanji akan membai'atnya telah mengkhianati beliau. Tak satu pun batang hidung mereka kelihatan di Karbala. Agar sejarah kembali menorah catatan hitam dalam lembar-lembar sejarah Syi'ah Persia.
Catatan:
Selama ini kita bertanya-tanya , mengapa peringatan Muharamm Syi'ah selalu berdarah-darah?
Sekali tepuk dua lalat. Kehancuran Persia diperingati, dan simpati kaum muslimin diraih dengan perayaan wafatnya Husain radhiyalahu 'anhu.
Insya Allah, Neo Imperium Persia akan segera hancur lebur, sebagaimana leluhur mereka dulunya hancur. Biiznillah!
Post A Comment:
0 comments: